Cerpen : Saudaraku Kekasihku

Hai, namaku Dhila. Aku bersekolah di SMA N 7 Purworejo. Dulu waktu aku SMP, aku suka sama Kakak kelasku, namanya Vreda. Dia anaknya baik, pinter, ganteng lagi. Jadi banyak yang ngefans sama dia. Untung dia juga suka sama aku. Jadi cintaku gak bertepuk sebelah tangan. Kita berdua udah saling kenal. Soalnya, dia anggota OSIS SMP-ku. Waktu aku MOS dia yang ngajarin aku. Saat aku kelas 1 SMA, dan dia kelas 1 SMA, dia udah gak jadi anggota OSIS lagi. Soalnya TUC terus.
Sekarang hari jumat, jadi pulangnya lebih awal. Saat aku mau pulang bareng sahabatku, tiba-tiba ada yang manggil dari belakang.

“Dhil, Dhila tunggu aku mau bilang nih.” Terus aku nengok. Aku gak peraya kalau yang manggil tuh kak Vreda. Aku sempat bengong bentar. Lalu aku bilang sama kak Vreda.

“Ini beneran kak Vreda kak?” terus dia jawab.

“Iyalah.” terus aku nanya.

“Kenapa kak?” dia jawab tapi agak malu-malu.

“Emm… Emm… Aku boleh minta nomormu gak?” Terus aku jawab.

“Boleh banget kak, tapi ini gak mimpi kan?” Terus dia jawab.

“Enggak.” Terus aku ngasih nomorku.

Malamnya, waktu aku lagi nonton tv, handphone-ku bunyi. Aku lihat ternyata ada sms, tapi nomor asing. Terus aku buka smsnya.

“Hai, lagi apa nih?” Terus aku jawab smsnya.

“Lagi nonton tv, nih siapa ya?” Terus dia jawab.

“aku Vreda Kakak kelasmu” Aku baca tapi juga kaget.

“kenapa kak?” jawabku dia jawab.

“Gak apa-apa kok Dhil, cuma mau ngetes ini nomormu bukan.”

“oh..” jawabku.

Hampir setiap malam aku smsan sama kak Vreda. Beberapa hari kemudian dia sms aku, tapi dia bikin aku kaget soalnya dia nembak aku. Terus aku terima. Hari kamis aku banyak banget PR terus aku bilang sama kak Vreda nyuruh dia ngajari aku di rumahku. Untung kak Vreda mau, sekalian mau kenalan sama Bundaku. Sampai di rumah, aku bilang sama Bundaku.

“Bun, ada kak Vreda”

“Vreda siapa sih?”

“Maaf ya bun, sebenarnya aku udah punya pacar, namanya Vreda. Dia Kakak kelasku bun.”

Lalu Bundaku ke ruang tamu terus Bundaku bilang, “kamu yang namanya Vreda ya nak!” Terus Vreda jawab.

“Iya Tante” Lalu bundaku bilang.

“Kamu kok mirip keponakan Tante sih? Namanya juga Vreda loh.”

“Paling cuma kebetulan Tante.” jawabnya.

Beberapa minggu kemudian orangtua kak Vreda ngajak Bundaku dan Ayahku makan malam.

“Dhil, kamu dan sekeluarga diajak nyokapku makan malam di Cafe Soto Semarang jam 8 malam ya!” kata Vreda.

Lalu aku, Ayahku, dan Bundaku pergi ke Cafe Soto Semarang pukul 19.30.

Sampai di sana aku dan keluargaku nunggu di meja no 4. Dan 15 menit kemudian, Bundaku melihat seseorang. Lalu Bundaku memanggilnya.

“Mbak Rani.” Lalu orang itu menengok dan menjawab.

“Ya Allah, dek Sinta sudah lama tidak ketemu. Oh ya, ini Dhila ya?” Bundaku jawab.

“Ini bude Rani sayang. Dia Kakak sepupunya Bunda” Kata Bunda. Lalu bunda tanya lagi.

“Kamu ke sini ada acara apa?”

“Ini ada janji sama calon besan. Hehe” Kata Tante Rina.

“Kok sama? Hehe, oya Anakmu mana?”

Tiba tiba Vreda datang.

“Kamu kok lama banget sih nak?”

“Iya ma. Oh ya Mama udah kenal sama Tante Sinta?”

“Kenallah sayang, dek Sinta kan sepupunya Mama.”

“Apa?!” Kataku dan Vreda bareng.

Lalu bude Rani jawab. “Kamu juga udah kenal Dhila sayang?”

“Ma, Dhila tuh pacarku ma!” Aku lalu bilang.

“Berarti, aku dan Vreda itu saudara?”

“Iya sayang…”

“Terus kita boleh nerusin hubungan kita nggak ma?!” Tanya Vreda.

Lalu, bude Rani dan suaminya nanya ke orangtuaku.

“Gimana ya Dek? Terusin gak?”

“Maaf ya sayang, kalau putus aja gimana?”

Vreda jawab, “Tapi Tante, aku udah cinta sama Dhila”

“Plis ya Bunda!”

“ya udah kita restuin deh.”

“makasih ya bun.” Kataku.

Selesai makan malam mereka pulang.

Beberapa tahun kemudian, setelah lulus SMA, Vreda dan Dhila melanjutkan kuliah di UGM Vreda sampai S2 dan Dhila sampai S1. Lalu wisuda. Dan satu minggu kemudian mereka bertunangan.

Karangan : Intan Faradilla

Terimakasih.



0 comments:

Post a Comment

Cerpen : Saudaraku Kekasihku